Senin, 16 Mei 2011

masalah yang sering dihadapi dalam mengajar anak pra sekolah

Nabila Adani (10-073)
Nurul Adha Elliza (10-097)
Siti Jamilah (10-113)




PERENCANAAN

Topik: Ruang lingkup pendidikan usia pra sekolah
Judul: Masalah yang sering dihadapi dalam Mengajar Anak Pra Sekolah
1.1    Pendahaluan
Masa usia dini merupakan periode emas (golden age) bagi perkembangan anak untuk memperoleh proses pendidikan. Periode ini adalah tahun-tahun berharga bagi seorang anak untuk mengenali berbagai macam fakta di lingkungannya sebagai stimulan terhadap perkembangan kepribadian, psikomotor, kognitif maupun sosialnya.           
Anak prasekolah umumnya aktif. Mereka telah memiliki penguasaan atau kontrol terhadap tubuhnya dan sangat menyukai kegiatan yang dilakukan sendiriAnak masih sering mengalami kesulitan apabila harus memfokuskan pandangannya pada obyek-obyek yang kecil ukurannya, itulah sebabnya koordinasi tangan masih kurang sempurna. Oleh karena itu biasanya anak belum terampil, belum bisa melakukan kegiatan yang rumit walaupun kemampuan kognitif anak umumnya sudah berkembang.
Umumnya anak pada tahapan ini memiliki satu atau dua sahabat, tetapi sahabat ini cepat berganti, mereka umumnya dapat cepat menyesuaikan diri secara sosial, mereka mau bermain dengan teman.  Anak TK cenderung mngekspreseikan emosinya dengan bebas dan terbuka. Pada usia ini anak menjadi 'egosentris'. Sikap marah sering diperlihatkan oleh anak pada usia tersebut dan iri hati sering terjadi, di dalam kelas mereka seringkali memperebutkan perhatian guru. Dengan demikian pasti banyak masalah yang sering dihadapi guru dalam mengajar anak – anak pra sekolah di sekolah/kelas. Dan guru harus menghadapi anak – anak dengan sabar dan memiliki cara sendiri dalam menghadapi tingkah laku anak – anak pra sekolah tersebut.             
Oleh karena itu, kami memilih topik ini agar dapat mengetahui masalah yang sering dihadapi dalam mengajar anak pra sekolah. Karena pada masa ini anak sedang dalam tahap perkembangan yang sangat berpengaruh untuk pendidikannya agar memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Yang menjadi objek dalam penelitian kami ini adalah anak – anak pra sekolah itu sendiri dan guru di sekolah tersebut yang dapat diwawancarai sebagai subjeknya.

1.2    Landasan Teori
Teori piaget
Piaget meyakini bahwa perkembangan kognitif terjadi dalam empat tahapan, yaitu:
·   Tahap sensorimotor (0-2 tahun)
Bayi membangun pemahaman dunia dengan mengoordinasikan pengalaman indrawi (sensory) seperti melihat dan mendengar dan tindakan fisik. Bayi melangkah maju dari tindakan instingtual dan refleksi saat baru saja lahir ke pemikiran simbolis menjelang akhir tahap ini. Menurut piaget bayi tidak dapat membedakan antara dirinya dan dunianya dan tidak punya pemahaman tentang kepermanenan objek.
·   Tahap pra-operasional (2-7 tahun)
Anak mulai merepresentasikan dunia dengan kata dan gambar. Kata dan gambar ini merefleksikan peningkatan pemikiran simbolis dan melampaui koneksi informasi indrawi dan tindakan fisik. Tahap ini lebih bersifat egosentris dan intuitif ketimbang logis. Tahap pra-opersional bisa dibagi lagi menjadi menjadi 2 subtahap:
o    Subtahap fungsi simbolis:
Perkembangan ini terjadi diantara 2-4 tahun, berkembangnya kemampuan untuk merepresentasikan objek yang tidak hadir dan meningkatnya pemikiran simbolis, muncul egosentrisme dan animisme.
o    Subtahap pemikiran intuitif
Perkembangan ini terjadi antara 4-7 tahun, anak mulai menggunakan penalaran primitif dan ingin tahu jawaban dari semua pertanyaan.
·   Tahap opersional konkret (7-11 tahun)
Anak kini bisa bernalar secara logis tentang kejadian-kejadian konkret dan mampu mengklasifikasikan objek kedalam kelompok yang berbeda-beda.
·   Tahap operasional formal (11- dewasa)
Remaja berpikir secara lebih abstrak, idealistis, dan logis. Kualitas abstrak dari pemikiran operasional formal tampak jelas dalam pemecahan problem verbal. Dalam tahap operasional formal, anak sudah mulai dapat mengerti hal yang abstrak walaupun hanya disajikan secara verbal. Pemikir operasional formal mempunyai kemampuan untuk melakukan idealisasi dan membayangkan kemungkinan - kemungkinan.
Mengapa anak umur pra sekolah keras kepala dan sulit diatur?
Menurut Piaget, tahapan perkembangan anak pada usia dini adalah tahap pra-operasional (usia 2 – 7 tahun). Pada usia ini anak menjadi 'egosentris', sehingga berkesan 'pelit', karena ia tidak bisa melihat dari sudut pandang orang lain dan anak lebih bersifat intuitif ketimbang logis. Anak tersebut juga memiliki kecenderungan untuk meniru orang di sekelilingnya. Meskipun pada saat berusia 2 – 5 tahun mereka sudah mulai mengerti motivasi, namun mereka tidak mengerti cara berpikir yang sistematis dan rumit sehingga mereka memikirkan sesuatu hanya dari sudut pandang dari mereka saja. Dengan demikian, pada tahap ini anak memang sulit untuk diatur karena sifat egosentrisnya yang kuat dan pandangan mereka berbeda dengan apa yang dipikirkan orang lain karena mereka belum mengerti cara berpikir.

1.3    Alat dan Bahan:
Alat yang digunakan untuk membantu proses pengumpulan data adalah alat perekam proses pelaksaan penelitian seperti alat tulis, perekam audio, ataupun kamera.

1.4    Analisa data:
Hasil dari wawancara yang didapatkan dari beberapa subjek kami analisis terlebih dahulu dengan meringkas, setelah itu kami mencari jawaban dari pertanyaan kami di dalam topik ini. Kemudian, kami menarik kesimpulan yang dapat menjawab permasalahan dalam topik kami ini.                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                              
1.5    Objek dan Subjek:
Objek dalam penelitian ini adalah anak – anak pra sekolah yang sedang dididik di lembaga pendidikan.
Subjeknya adalah guru yang mengajarkan anak – anak di sekolah dan sering menghadapi masalah yang terjadi dengan anak – anak selama masa pendidikan.
Lokasi penelitian kami lakukan di playgroup terkemuka di kota Medan, yaitu:
·         TK IKAL: Jl. Gaperta No.18, Helvetia, MEDAN
·         Yayasan Pendidikan Anak Usia Dini Walidayna: Jl. PLTGU No. 73 A Komplek PLN Paya Pasir, Marelan, MEDAN 20255
·         TK Play Group Star Kids School Kindergarten & Preschool:
Jl. Dr Mansyur No.158, MEDAN 20153

1.6    Jadwal pelaksanaan

“Time Table”
No
Hari dan tanggal
Jam
Jenis Kegiatan
1.
Jum’at,  28 April 2011
09.00
Wawancara dengan guru di TK pertama: TK IKAL
2.
Jum’at,  28 April 2011
10.00
Observasi TK yang lain, sebagai objek selanjutnya
3.
Rabu, 4 Mei 2011
08.30
Wawancara dengan guru di TK yang kedua: Yayasan Pendidikan Anak Usia Dini Walidayna
4.
Rabu, 4 Mei 2011
12.00
Wawancara dengan guru di TK yang ketiga: TK Play Group Star Kids
5.
Sabtu, 8 Mei 2011
16.00
Menyusun data yang telah didapatkan
6.
Senin, 16 Mei 2011
09.00
Membuat pelaporan dan evaluasi


1.7    Kalkulasi Biaya

Pengeluaran Dana
No.
Pengeluaran
Harga satuan
Banyak
Jumlah
1.
Note Book
Rp 6.500
3
Rp 19.500
2.
Transportasi
Rp 4.500
2
 Rp   9.000
             Jumlah =                                                                   Rp 28.500
                                                                                                                       
   Pemasukan Dana
Subsidi setiap anggota @ Rp 10.000 = 3 x 10.000 = Rp 30.000


PELAKSANAAN

Pertama kami menentukan topik penelitian kami, dan jadinya kami meneliti tentang pendidikan anak usia dini, kami mewawancari gurunya untuk mengetahui bagaimana mereka mengajar, cara mengatasi anak – anak.                                                                                   
Sebelum kami melakukan wawancara terhadap penelitian ini, kami terlebih dahulu membuat perencanaan agar lebih mudah dalam melakukan pelaksanaan penelitian ini. 
 Kami meneliti 3 taman kanak-kanak. Pertama TK IKAL, disana kami menemui kendala karena kami tidak memiliki surat izin meneliti, setelah beberapa menit kami mengobrol dengan kepala sekolahnya akhirnya kami diberi izin untuk meneliti. Kami mendapatkan informasi lebih dari yang kami perkirakan.
Setelah dari TK IKAL kami mencoba untuk mengobservasi sekolah – sekolah lain yang menjadi target penelitian kami selanjutnya. Karena surat izin yang sebagai persyaratan belum kami penuhi, maka kami membuat surat izin terlebih dahulu dan akan melanjutkan wawancara – wawancara ke sekolah lain di minggu depan.
Setelah surat izin yang kami urus sudah keluar dari kampus, kami mendatangi sekolah selanjutnya, yaitu Yayasan Pendidikan Anak Usia Dini Walidayna. Disana kami mendapatkan banyak informasi, bahkan informasi yang lebih banyak dari taman kanak – kanak yang sebelumnya. Dan pada hari itu juga kami ingin menyelesaikan pelaksanaan wawancara kami, kami ke sekolah terakhir, yaitu TK Play Group Star Kids. Disana kami mendapatkan informasi yang sama sepert sekolah – sekolah sebelumnya dan dokumentasi yang kami dapatkan pun hanya sedikit karena anak – anaknya sedang di dalam kelas. 
Setelah pelaksanaan selesai, kami menganalisa yang kami dapatkan dari hasil wawancara – wawancara yang kami lakukan untuk mendapatkan jawaban dari masalah yang ada dalam topik kami ini. Dan kami membuat laporan kemudian membuat poster dari hasil penelitian kami.


PELAPORAN DAN EVALUASI

3.1 Laporan
Dalam mengajar anak usia dini (pra sekolah) terdapat kendala-kendala yang dihadapi pengajar:
·         Anak mengalami kesulitan dalam memperhatikan untuk jangka waktu yang berbeda ketika berada di sekolah atau di kelas à bagaimana guru dapat mempertahankan perhatian anak.
·         Anak-anak pra sekolah biasanya baru untuk belajar membaca dan menulis,terbatas dalam kemampuan berhitung à mengajar jadi sulit à anak sering bergantung pada guru dan membuat guru harus memusatkan perhatian padanya.
·         Rata-rata anak bersikap moody untuk memulai kegiatan yang diajarkan à guru harus membujuk sampai anak mau untuk memulai kegiatan pembelajaran.
·         Anak yang pemalu dan penakut, anak yang sulit dalam kemampuan bicara juga seperti celat sulit untuk diajak berkomunikasi à guru harus sabar dan pelan – pelan dalam mengajari anak – anak agar dapat membuat anak tetap belajar.  

3.2  Evaluasi
Review dari perencanaan yang telah dirancang dibandingkan dengan pelaksanaan yang telah berlangsung hingga proses evaluasi.
Perencanaan kami buat sebelum pelaksanaan penelitian, dalam pelaksanaan ada yang tidak memenuhi perencanaan, seperti:
-    Sekolah yang menjadi subjek penelitian. TK yang bertaraf internasional untuk mendapatkan izin melakukan penelitiannya harus melalui proses yang panjang. Oleh karena itu kami mengganti dengan subjek yang lebih dapat dijangkau.
-    Pelaksanaan wawancara yang seharusnya dilakukan dalam waktu 2 hari berturut – turut menjadi terhambat karena proses pembuatan surat izin ke sekolah.
Selebih dari itu, semua pelaksanaan hingga proses evaluasi dan pelaporan sesuai dengan perencanaan yang dibuat.

3.3 Poster

3.4 Testimoni
“Pembuatan proyek ini merupakan pengalaman pertama dalam penelitian kami yang memerlukan banyak waktu dan banyak tenaga. Banyak pengalaman – pengalaman yang kami rasakan dan beberapa kendala yang telah dihadapi. Setelah melewati tahapan – tahapan dalam proyek ini, tugas ini terselesaikan juga walaupun terdapat banyak kekurangan namun hasilnya memuaskan bagi kami. Dan semoga proyek ini dapat menambah wawasan dan pengalaman yang bermanfaat untuk ke depannya.
Nabila: Pengalaman mewawancarai guru TK itu menyenangkan, awalnya saya berpikir kalau anak – anak  TK kalau jumpa sama orang asing gak mau ngomong. Eh, ternyata mereka banyak kali ceritanya,, lucu-lucu.
Nurul: Dengan melakukan wawancara – wawancara terhadap guru TK, dapat mengetahui beragam karakter anak – anak pra sekolah dan mengetahui cara guru menangani anak – anak pra sekolah.
Jamilah: Pengalaman pertama melakukan penelitian, melakukan wawancara di tempat yang belum pernah dikunjungi sebelumnya menjadi kendala karena gak kenal dengan lingkungannya. Tetapi, bisa mendapatkan wawasan baru tentang anak pra sekolah.
Dokumentasi:

DAFTAR PUSTAKA
Santtrock, John W. 2008, Psikologi Pendidikan Edisi Kedua, Penerbit: Kencana Prenada Media Group: Jakarta
duniapsikologi.dagdigdug.com 

Selasa, 03 Mei 2011

Variasi dalam belajar

Hari ini sebelum memulai untuk belajar mata kuliah psikologi pendidikan,bu Dina meminta kami untuk bangkit dari kursi,lalu berkumpul di belakang membentuk lingkaran sambil berpegangan tangan.
Kami di instruksikan untuk bergerak kedepan,kebelakang,kekanan,lalu tekuk,sambil diikuti musik sewaktu masa kanak-kanak dulu yaitu lagu becak.
Kegiatan ini membuat saya tertawa,karena mengingatkan saya sewaktu TK dulu.Hal ini membuat saya lebih relax dan merasa senang,karena kegiatan ini saya merasa tidak terlalu tegang untuk memulai pelajaran pada pagi tadi.
Baru kali ini saya menemukan dosen yang mau membuat variasi yang menarik sebelum memulai pembelajaran.
 ^_^